Dalam kehidupan ini, setiap manusia tentu menginginkan ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki. Namun, tidak semua jalan membawa pada ketenangan yang sejati.
Al-Qur’an memberikan panduan yang sangat jelas tentang siapa yang layak dijadikan panutan agar hidup penuh berkah dan ketenteraman. Panduan itu terdapat dalam Surah An-Nisa ayat 69, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan empat golongan manusia yang memperoleh nikmat dan kedudukan mulia di sisi-Nya.
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّـٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُو۟لَـٰٓئِكَ رَفِيقًۭا
Artinya (QS. An-Nisa: 69):
“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiqin (orang-orang yang benar imannya), para syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
Ayat ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kunci utama untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Orang yang benar-benar taat akan dijanjikan kebersamaan dengan empat golongan manusia pilihan: para nabi, para shiddiq, para syuhada, dan para shalihin.
- Golongan pertama, para nabi, adalah manusia terbaik yang menerima wahyu dan menjadi perantara petunjuk bagi umat. Mereka hidup dengan penuh kesabaran, pengorbanan, dan keteguhan iman. Meneladani kehidupan para nabi berarti berusaha hidup dengan keikhlasan, keadilan, dan kasih sayang sebagaimana diajarkan oleh mereka.
- Golongan kedua, para shiddiq, merupakan orang-orang yang sangat jujur dalam keimanan dan tidak pernah ragu dalam membenarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Kejujuran mereka tampak dalam ucapan, niat, dan tindakan. Hidup dengan prinsip kejujuran seperti mereka akan membawa ketenangan hati karena tidak ada kepalsuan dalam setiap langkah kehidupan.
- Golongan ketiga, para syuhada, adalah mereka yang mengorbankan jiwa dan raga demi menegakkan kebenaran. Mereka tidak hanya mati di medan perang, tetapi juga mencakup setiap orang yang berjuang dengan ikhlas untuk mempertahankan nilai-nilai keadilan dan iman. Semangat pengorbanan mereka menjadi teladan agar manusia hidup dengan keberanian dan keikhlasan.
- Golongan keempat, para shalihin, ialah orang-orang saleh yang senantiasa berbuat kebaikan dan menjauhi dosa. Mereka menjaga hati, lisan, dan perbuatan agar selalu berada di jalan yang diridhai Allah. Meniru pola hidup orang saleh berarti menanamkan nilai kesederhanaan, kasih sayang, dan ketaatan yang berkelanjutan.
Empat golongan ini merupakan teladan abadi bagi siapa pun yang ingin hidup bahagia dan tenteram, baik di dunia maupun di akhirat. Kebahagiaan sejati bukanlah hasil dari kemewahan, jabatan, atau popularitas, tetapi dari ketaatan dan kedekatan kepada Allah.
Seseorang yang mengikuti jalan para nabi, bersikap jujur seperti shiddiq, berani berkorban seperti syuhada, dan berakhlak seperti shalihin akan merasakan kedamaian batin yang tidak tergantikan oleh apa pun.
Hidup akan terasa lebih ringan ketika dijalani dengan keimanan dan keikhlasan. Allah menjanjikan kedudukan mulia dan kebersamaan dengan hamba-hamba pilihan-Nya bagi siapa pun yang menempuh jalan ketaatan ini.
Maka, jika kita ingin hidup dengan tenang dan bahagia, ikutilah pola hidup empat golongan tersebut sebagaimana digambarkan dalam Surah An-Nisa ayat 69. Karena bersama mereka, terdapat ketenteraman, kebahagiaan, dan kasih sayang yang abadi di sisi Allah.

Post a Comment for "Jika kita hidup ingin tenang dan bahagia ikuti 4 golongan ini "